PERINGATAN !
Kalau mau membaca tulisan ini, hati anda harus tulus dan berpikiran netral !
Perselisihan pendapat antara umat Islam dan Kristen akibat
dari kekeliruan yang bersangkutan saja.
Oleh karena itu dilema tersebut bagaikan benang kusut yang harus dicari ujung dan pangkalnya !
Dilema dari generasi ke generasi !
Suatu alasan mengapa tokoh Injil di Al Quran harus tertulis
dengan memakai nama : “Isa Al Masih ?”
Sebab disaat Al Quran diturunkan bahkan sampai hari ini
memang nama : “Yesus Kristus”
yang terlebih dahulu tertulis di Injil tidak lazim lagi disebut nabi !
Oleh karena itu Al Quran untuk menceritakan kembali sejarah masing-masing nabi dengan kitabnya, maka tokoh Injil di Al Quran memang harus memakai nama samaran
yaitu : “Isa putera Maryam !”
Disebut “nama samaran” karena nama asli seseorang tidak dapat diterjemahkan bahkan tidak akan berubah bunyinya walau ditulis dengan bahasa
apapun!
Dengan demikian semua ayat-ayat tentang “nabi Isa” tergolong
samara-samar atau disebut “ayat Mutasyabihat”.
Oleh karena itu kalau tidak diteliti dengan mendalam maka pemahamannya bisa menimbulkan fitnah (Q.3:7)
Oleh karena "Allah Maha Tahu" kepada nama siapa yang
"berHak" atas kisah keIllahian yang sesungguhnya, maka isi dari
sudut pandang "tokoh Injil" di Al Quran berbeda dengan isi yang
tertulis di "Injil Kristus"
Hal ini yang tidak dipahami oleh hampir semua orang tanpa terkecuali.
Akibatnya bagi "orang awam" (orang netral yang berserah kepada Allah) sulit untuk memahami makna tujuan dari Al Quran yaitu untuk menegakkan kebenaran terhadap kitab sebelumnya / Injil ! (Q.12:111)
Karena tanpa Al Quran memang sulit untuk membuktikan
secara tertulis bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan!
Oleh karena Al Quran diturunkan (600 tahun setelah Injil beredar) dimana cerita "tokoh Injil" tidak tertulis dengan nama asli (Yesus),maka mulai disaat itu manusia selalu berselisih tentang statusdari tokoh tersebut (Q.43:63).